Connect with us

News

Gubernur Harap Energi 7 Syawal Pukana Menyebar di Bumi Raja-Raja

Published

on

Larike – Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, dan Wakil Gubernur Maluku, Abdullah Vanath, menghadiri peringatan 7 Syawal Pukana 1446 Hijriah di Negeri Larike, Kecamatan Leihitu Barat, Kabupaten Maluku Tengah, pada Selasa (8/4/2025). Kegiatan ini mengusung tema “Memaknai 7 Syawal dalam Konteks Budaya Negeri Sebagai Wahana Pemersatu Bangsa”.

Acara ini dihadiri oleh Bupati Maluku Tengah Zulkarnain Awat Amir, Forkopimda Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, Anggota DPR RI Saadiah Uluputy, Sekda dan Pimpinan OPD Kab. Maluju Tengah, Raja Negeri Larike dan jajaran Pemerintahan Negeri, Upulatu se-Jasirah Leihitu serta warga setempat.

Dalam sambutannya, Gubernur Lewerissa menyampaikan harapannya agar semangat perayaan 7 Syawal Pukana dapat memancarkan energi positif persaudaraan ke seluruh wilayah Maluku, yang dikenal sebagai Bumi Raja-Raja. Ia menekankan pentingnya menjaga ikatan sosial dan memperkuat silaturahmi, terutama dalam konteks pela gandong, tradisi persaudaraan yang sangat dijunjung tinggi di Maluku.

“Kita boleh membangun gedung-gedung, jembatan, infrastruktur, dan sebagainya, tetapi jika kita lalai merawat ikatan sosial, memperkuat hubungan silaturahmi pela gandong, maka percuma gedung-gedung dan sarana prasarana maupun infrastruktur yang dibangun oleh Pemerintah dengan menghabiskan begitu banyak anggaran, yang berasal dari uang rakyat,” ungkap Gubernur Lewerissa.

Gubernur juga menyampaikan pesan persaudaraan kepada seluruh masyarakat di Bumi Raja-Raja, baik di Tenggara Raya, Pulau Buru, Kepulauan Aru, Pulau Seram, Pulau Ambon, Pulau-Pulau Lease, Pulau Banda, bahwa “katong samua ini basudara” (kita semua bersaudara).

“Kalau ada perbedaan di antara kita, baik itu sifatnya personal, pribadi, atau individual, jangan dibawa menjadi persoalan komunal, atau kampung dan sebagainya. Kita hidup di negara hukum Indonesia. Perangkat hukum itu ada, sistem itu ada, aparatur itu ada, kalau ada perselisihan, kalau ada sengketa, kita harus percayakan hukum untuk menjalankan proses dan mekanismenya, karena ini negara hukum,” tegasnya.

Sekali lagi, kita orang beradab, kita orang beragama, kita orang berbudaya. “Kita punya nilai luhur dalam berkehidupan yang diwariskan oleh para leluhur. Karena itu, beta berharap, semoga energi dan semangat positif dari Pukana ini tersiar keseluruh pelosok di bumi raja raja,” pungkasnya. (**)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku

error: Content is protected !!