Connect with us

headline

PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING, DUTA PARENTING WIDYA MI MONEV KE KAB.SBT

Published

on

BULA- Dalam rangka percepatan penurunan stunting di Provinsi Maluku, Duta Parenting Provinsi Maluku, Ny. WIDYA Pratiwi Murad Ismail mengadakan monitoring dan evaluasi (Monev) melalui Rapat Koordinasi (Rakor) ke kabupaten Seram Bagian Timur (SBT).

Dalam sambutannya, isteri Gubernur Maluku ini mengatakan, data Kementerian kesehatan, baik data Survei maupun hasil Riset memperlihatkan prevalensi stunting di Maluku sejak tahun 2019 secara konsisten menurun mulai dari 34,02% menjadi 28,7% pada tahun 2021.

Keberhasilan tersebut, kata Widya, merupakan hasil kerja keras bersama semua pihak.

“Saya sebagai Duta Perangi Stunting, merasa bahagia, karena upaya dan kerja keras yang kita lakukan bersama tidak sia -sia. Walapun demikian, bukan berarti kita sudah berpuas diri. Target yang kita kejar masih jauh,” kata Widya mengingatkan.

Pada kesempatan itu, Widya mengingatkan kembali arahan Bapak Prisiden terkait Percepatan Penurunan Stunting, dimana beliau mengharapkan pemerintah daerah memberikan perhatian serius terhadap akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di Puskesmas dan Posyandu agar berlangsung dengan baik.
Beliau juga, ungkap Widya, mengingatkan betapa pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Oleh karena itu penting untuk meningkatkan upaya promotif, edukasi dan sosialisasi bagi ibu-ibu hamil serta anggota keluarga secara terus menerus dan gencar, sehingga pemahaman mereka untuk mencegah stunting meningkat.
Kegiatan-kegiatan tersebut juga lanjut Widya, dilakukan dengan melibatkan PKK, tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat, RT dan RW serta relawan. Diharapkan gerakan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat.

“Kita juga menyadari bahwa keluarga yang kurang mampu sangat rentan melahirkan anak stunting. Sehingga perlu meningkatkan upaya penurunan stunting yang berkaitan dengan program perlindungan sosial, terutama Program Keluarga Harapan (PKH), pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan juga pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu,” ujarnya.

Pada kesempatan itu, Widya juga mengingatkan, persoalan stunting di Indonesia bukan terletak pada tidak adanya program, tetapi lebih kepada pelaksanaan program yang tidak terkoordinasikan dan tidak konvergen.

Untuk itu Monitoring dan Evalausi pelaksanaan program juga harus dilakukan secara konvergen agar setiap masalah dapat dipecahkan bersama-sama, untuk memastikan bahwa intervensi yang sedang dilakukan sudah tepat sasaran.

“Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting juga diharapkan dapat memberikan umpan balik bagi kebutuhan program, sehingga semua program Percepatan Penurunan Stunting akan menuju kepada titik yang sama atau konvergen,” harap Widya.

Pada kesempatan itu, tak lupa, Widya menyampaikan terimakasih yang mendalam kepada Bupati dan Nina Parenting serta Pemda Kab. SBT yang sudah bekerja keras.

“Semoga target Percepatan Penurunan Stunting yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dapat dicapai oleh Kabupaten Seram Bagian Timur. Kami yakin dengan bekerjasama secara terintegrasi dan konvergen upaya percepatan penurunan stunting dapat terlaksana dengan baik. Semoga apa yang kita harapkan yaitu membebaskan anak-anak kita dari stunting dapat tercapai, dengan demikian anak-anak Maluku memiliki masa depan yang baik,” tandas Widya .
Pada kesempatan itu, Duta Parenting menyerahkan sejumlah bantuan kepada Bumdes sebesar Rp.50 juta, PMT bagi balita dan ibu hamil.
(Biro Adpim Setda Maluku)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku