Connect with us

Daerah

Sekda Buka Rakortek Bidang Kehutanan se-Provinsi Maluku

Published

on

AMBON- Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Sadali Ie, membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Bidang Kehutanan se-Provinsi yang berlangsung di Lantai V Santika Hotel, Senin, 6 Maret 2023.

Dalam arahannya mewakili Gubernur Maluku, Sadali berharap, Rakortek dengan Tema” Perencanaan Pembangunan Hutan Berkelanjutan Berbasis Pulau-Pulau Kecil di Maluku menuju Indonesia Folu Net Sink 2030″ dilaksanakan optimal dalam rangka peningkatan kinerja bidang Kehutanan di Provinsi Maluku.

Sekda di kesempatan itu, juga meminta Dinas Kehutanan Provinsi Maluku memainkan peran penting dalam rangka menurunkan angka stunting di Maluku melalui gerakan-gerakan pengembangan kehutanan sosial.

“Di Tahun 2024 target perununan stunting secara nasional adalah 14 persen. Maluku dalam perjalanan terakhir, telah berhasil menekan angka stunting dari 34 persen menjadi 26 persen. Targetnya kedepan angka itu bisa turun hingga mencapai 20 persen. Nah, untuk itu, Dinas Kehutanan harus bisa mengambil bagian mendorong penurunan angka stunting di Maluku dengan penanaman -penanaman tumbuhan atau tanaman bergizi dalam rangka meningkatkan pertumbuhan anak,” ujar Sekda.

Sekda berharap, Dinas Kehutanan Provinsi Maluku terus melakukan edukasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat adat terkait dengan hak-hak primordialnya sehingga penetapan tapal batas harus dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan masyarakat hukum hukum adat itu.

”Konflik itu bisa saja terjadi karena masyarakat memahami bahwa hutan ini adalah milik mereka yang ditunjang dengan beberapa regulasi. Nah, ini butuh sosialisasi agar masyarakat bisa memahami bahwa apa yang dilakukan pemerintah bukan merampas hak-hak masyarakat, “pungkas Sekda.

Sebelumnya, Plt Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku, Haikal Baadila dalam laporannya menjelaskan, Rakortek yang digelar merupakan medio pertemuan penting untuk mendapatkan informasi dan arah kebijakan serta langkah-langkah kongkrit dalam penyusunan rencana kerja dan anggaran tahun 2024 guna mewujudkan prioritas pembangunan hutan berkelanjutan yang terarah dan tepat sasaran.

dijelaskan, tujuannya dari gelaran Rakortek ini untuk sinkronisasi pelaksanaan kebijakan pembangunan kehutanan berkelanjutan antara pemerintah pusat dan pemerintah provinsi serta penyelarasan rencana pembangunan hutan berbasis pulau-pulau kecil di Maluku guna optimalisasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran tahun 2024.

Selain itu, untuk melakukan penajaman terhadap rencana kegiatan dan anggaran tahun 2024 sesuai dengan kewenangan daerah yang tertuang dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pemda)

Lanjutnya, Rakortek ini akan berlangsung selama dua hari dimulai dari Tanggal 6 Maret hingga 7 Maret 2023.

Pada kesempatan itu, Baadila menyampaikan, pelaksanaan Rakortek juga merupakan bagian dari komitmen mendukung visi-misi Pemerintah Provinsi Maluku untuk mencapai program prioritas pengelolaan sumber daya hutan yang berkelanjutan melalui perencanaan pembangunan rendah karbon dan berketahanan iklim.

Sebagaimana diketahui, Rakortek menghadirkan narasumber dari Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Dana Transfer Umum, Direktorat Jenderal Perimbangan Keungan Kementerian Keuangan, Direktorat Fasilitasi Dana dan Pinjaman Daerah, Direktorat Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri serta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Maluku.

Untuk dirinya berharap, hasil diskusi dari Rakortek akan dapat menghasilkan saran dan masukan konstruktif terhadap penyusunan dokumen Renja Tahun 2024.

Kegiatan ini melibatkan sebanyak 60 orang peserta yang berasal dari unsur Dinas Kehutanan Provinsi Maluku, UPTD KPH pada 11 kabupaten/kota se-Maluku dan UPT Kementerian LHK di Wilayah Maluku.

Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai melalui penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan dengan kondisi dimana tingkat serapan sama atau lebih tinggi dari tingkat emisi.

Program ini menjadi panduan Indonesia dalam melakukan aksi mitigasi dan adaptasi perubahan Iklim serta juga merupakan bagian dari aspirasi Indonesia menuju Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience (LTS-LCCR) pada 2050.

FOLU Net Sink 2030 dapat dicapai melalui 15 aksi mitigasi sektor FOLU, yaitu: Pengurangan laju deforestasi lahan mineral; Pengurangan laju deforestasi lahan gambut; Pengurangan laju degradasi hutan lahan mineral; Pengurangan laju degradasi hutan lahan gambut; Pembangunan hutan tanaman; Sustainable forest management; Rehabilitasi dengan rotasi; Rehabilitasi non rotasi; Restorasi gambut; Perbaikan tata air gambut; Konservasi keanekaragaman hayati; Perhutanan sosial; Introduksi replikasi ekosistem, ruang terbuka hijau dan ekoriparian; Pengembangan dan konsolidasi hutan adat; dan Pengawasan dan law enforcement dalam mendukung perlindungan dan pengamanan kawasan hutan. (**)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku