Connect with us

News

SEKDA DAN DUTA PARENTING MALUKU BAHAS PENURUNAN STUNTING DAN KEMISKINAN EKSTREM DI MALUKU BERSAMA MENKO PMK

Published

on

AMBON,- Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Sadali Ie dan Duta Perangi Stunting (Parenting) Maluku, Widya Pratiwi Murad, mengikuti Road Show Daring tentang Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem di Provinsi Maluku, di lantai 6 Kantor Gubernur Maluku, Rabu, (8/3/2023).

Road Show ini dipandu secara virtual langsung dari Kantor Kemenko PMK oleh SDGs Kemenko PMK, Agus Suprapto Sahli yang juga diikuti Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy.

Di kesempatan ini, Menko Muhadjir Effendy mengatakan, penanganan penurunan masalah gizi buruk termasuk stunting harus dipercepat untuk mencapai visi Indonesia 2024 dan target SGDs untuk menghapus semua masalah gizi buruk khususnya stunting. Dan untuk mencapai target penumpasan stunting, seluruh elemen baik pemerintah maupun non pemerintah harus saling berkolaborasi. Pengambil kebijakan, akademisi, TNI/Polri, pebisnis dan organisasi juga harus masif ikut menyuarakan isu penumpasan permasalah stunting.

“Ketua PKK saya kira bisa mempercepat penanganan stunting ini dan perlu ditiru oleh kabupaten/kota se-Maluku, untuk melibatkan ibu-ibu PKK dan jangan lupa ibu-ibu dari TNI-Polri untuk terlibat,” kata Menko.

Ia juga berbicara mengenai Posyandu. Menurutnya, Posyandu yang berada di kampung maupun pedukuhan juga harus didorong untuk menggelar kegiatan secara aktif dengan harapan berkontribusi mencegah angka stunting.

“Jadi semua posyandu diaktifkan,” tegas Menko.

Olehnya itu, sambung Menko, pemerintah terus berupaya menjalankan berbagai program untuk mencegah stunting, di antaranya dengan mendorong konsumsi sumber makanan yang sehat, aman dan beragam serta kaya terhadap kandungan gizi mikro.

“Ironis kalau masih ada stunting di Maluku. Ikannya kan banyak. Padahal ikan itu yang menjadi faktor pendukung utama untuk mengentaskan stunting karena memang stunting itu yang sangat dibutuhkan adalah asupan protein hewani dan salah satunya ikan,” ujar Menko.

Selain itu, upaya lain yang pemerintah lakukan, kata Menko, juga melalui program suplementasi, upaya perubahan perilaku konsumsi masyarakat agar mengkonsumsi sumber makanan yang beragam dan kaya akan kandungan gizi termasuk zat gizi mikro serta sehat dan aman, serta fortifikasi pangan.

“Apalagi ikan di daerah sana (Maluku) kan masih ikan laut dalam. Segar-segar. Saya kira gizinya tinggi bisa digunakan untuk mempercepat penurunan angka stunting di Maluku. Makanya kenapa anak-anak Ambon itu pintar-pintar karena banyak makan ikan laut itu kan. Ini mohon nanti ditingkatkan untuk asupan makan ikan laut. Makanan lokal Maluku yang unggul menurut saya ya ikan laut,” Jelas Menko.

Kemudian, Gubernur Maluku Murad Ismail dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Sadali Ie menjelaskan, berdasarkan data hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Maluku menunjukkan penurunan yang cukup signifikan. Tahun 2018 stunting di Maluku mencapai 34,02 persen dan di tahun 2022 turun 26,1 persen. Kebijakan pemerintah daerah dalam percepatan penurunan Stunting dilakukan dengan intervensi program kegiatan intervensi spesifik dan sensitif pada OPD terkait dengan melibatkan pemerintah pusat, lembaga non pemerintah, swasta dan TP-PKK provinsi dan kabupaten/kota se-Maluku.

“Keberhasilan penurunan Stunting ini, juga tidak terlepas dari peran Duta Parenting Provinsi Maluku dan Mama Parenting kabupaten/kota,” jelas Gubernur.

Sementara itu, lanjut Gubernur, strategi pemerintah provinsi untuk menyelesaikan kemiskinan ekstrim antara lain program rehabilitasi sosial dan pemberian bantuan sosial, pemberdayaan usaha menengah, kecil dan mikro, program pangan lokal, penyediaan air bersih dan sanitasi.

Sedangkan inovasi pemerintah daerah dalam percepatan penanggulangan kemiskinan dilakukan dengan dua kegiatan yaitu pertama, rumah basudara sejahtera – sistem layanan rujukan terpadu, yang bertujuan untuk mengintegrasikan seluruh program dari pemerintah pusat maupun daerah. Dan kedua, manggurebe bangun desa yang bertujuan untuk mewujudkan desa tertinggal menjadi desa berkembang, maju dan mandiri.

“Untuk itu dalam menunjang percepatan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, kami membutuhkan sentuhan-sentuhan dari pemerintah pusat lewat program yang melalui dana DAK yang dapat menunjang percepatan kedua program ini,” ujar Gubernur.

Di tempat yang sama, Duta Parenting Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad, menerangkan telah melakukan konsolidasi internal dengan mengkoordinir berbagai kegiatan yang bertujuan mendorong kerjasama dan antar sektor untuk penguatan konvergensi penurunan stunting, mensosialisasikan pentingnya penguatan 1000 hari pertama kehidupan dalam mencegah stunting dengan memaksimalkan Posyandu dan meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui TP-PKK.

“Juga memprogramkan dan melakukan evaluasi kegiatan yang berhubungan dengan upaya yang dilakukan Pemda kabupaten kota dalam percepatan penurunan stunting,” terang Widya.

Untuk itu di tahun ini, Widya melakukan perubahan strategi dengan lebih menitikberatkan dan fokus pada peningkatan kapasitas dari para kader PKK maupun posyandu. Di sisi lain optimalisasi kelembagaan Posyandu mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan Pokja Desa menjadi target kerja Duta di tahun 2023.

“Sosialisasi tentang penanggulangan stunting akan dilakukan secara masif mulai dari pemerintah daerah, kabupaten/ kota dengan target seluruh ASN dan keluarga, sekolah dan organisasi kemasyarakatan lainnya semua dilakukan secara terintegrasi,” tutup Widya.

Kegiatan Road Show Daring ini dihadiri
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Maluku, Meikyal Pontoh, Pj. Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Danny Indey, Pj. Walikota Ambon Boedewin Wattimena dan undangan lainnya. (BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU).

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku