Connect with us

News

UPAYA TANGGAP BENCANA DI DAERAH, GUBERNUR APRESIASI BNPB RI GELAR PELATIHAN JITUPASNA DI PROVINSI MALUKU

Published

on

AMBON- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) RI menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Pengkajian Kebutuhan Pasca Bencana (JITUPASNA) bagi Aparatur Pemerintah Daerah di Provinsi Maluku, bertempat di Hotel Grand Avira, Kota Ambon, Senin (15/8/2023).

Kegiatan dibuka oleh Direktur Perencanaan Rehabilitasi dan Rekonstruksi RI, Johny Sumbung, S.K.M, M didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Maluku, Ir. Sadali Ie, M.Si, IPU.

Kegiatan turut dihadiri Kepala BPBD Provinsi Maluku, Ismail Usemahu dan Kepala BPBD Kabupaten/Kota se-Maluku dan peserta pelatihan JITUPASNA.
Gubernur Maluku, Murad Ismail dalam sambutannya yang disampaikan Sekda Sadali Ie menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada BNPB RI yang telah menyelenggarakan Pelatihan JITUPASNA di Kota Ambon, Provinsi Maluku dalam rangka meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia (SDM) aparatur untuk penanggulangan bencana terutama pada tahap pascabencana.

Menurutnya, pelatihan JITUPASNA yang dilaksanakan saat ini, sangat penting mengingat wilayah Timur Indonesia khususnya Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap bencana yang membawa dampak besar.

“Kegiatan ini merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan Provinsi Maluku sebagai daerah tangguh dalam menghadapi bencana. Di lain sisi kegiatan ini menjadi salah satu upaya untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi instansi teknis dan juga para stakeholder tentang bagaimana cara melakukan kajian kebutuhan pasca bencana dilokasi bencana,” ungkapnya.

Bencana, sebut Gubernur adalah keniscayaan dan fenomena yang tidak dapat dihindari. Berbagai usaha dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah, masyarakat dan pihak – pihak yang peduli terhadap bencana terus dilakukan dan tidak jarang dianggap sudah maksimal, namun kenyataan bencana sering tidak terelakan.

Olehnya itu, kata Gubernur, perlu dilakukan pengkajian kebutuhan pasca bencana (JITUPASNA) atau post disaster need assesment (PDNA) yang mengkaji akibat dari bencana, dampak bencana dan kebutuhan pemulihan pasca bencana.

Untuk itu, Gubernur berharap, melalui pelatihan ini, para peserta mampu melakukan analisis dampak dan perkiraan kebutuhan yang selanjutnya akan dijadikan sebagai bahan masukan dalam penyusunan rencana aksi rahabilitasi dan rekonstruksi dalam penanganan pasca bencana kedepan.

“Kepada para peserta pelatihan, agar dapat mengikuti kegiatan ini dengan sungguh – sungguh, sehingga memahami dengan baik setiap tahapan dalam pengkajian kebutuhan pasca bencana (jitu pasna) mulai dari tahap pengaktifkan, persiapan, pengumpulan data, analisis, hingga administrasi dan pelaporan yang mampu diimplementasikan dalam pelaksanaan kegiatan guna membangun ke arah yang lebih baik,” tandasnya. (BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku