Connect with us

News

DARI PANAS GANDONG TAMILOUW, HUTUMURI DAN SIRISORI, PJ GUBERNUR MALUKU SERUKAN HANGATKAN KEMBALI SEMANGAT PERSAUDARAAN

Published

on

AMBON- Tiga negeri di Maluku, yaitu Tamilouw (Musitowa Amalatu), Hutumuri (Uli Siwa Siwasamasuru Amalatu), Sirisori (Louhata Amalatu), Bakarbessy (Waai) dan Manuhutu (Haria) di Kabupaten Maluku Tengah, menggelar Acara Panas Gandong, atau menghangatkan kembali ikatan kekerabatan, pada Selasa (10/9/2024).

Ritual adat ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan ketiga negeri, yang terikat dalam satu gandong (persaudaraan satu kandungan atau hubungan saudara dalam adat Maluku).
Pj Gubernur Maluku Sadali Ie dalam sambutannya yang disampaikan Asisten II Setda Maluku Kasrul Selang memberikan apresiasi atas pelaksanaannya.

“Tradisi ini memiliki makna yang sangat penting dan strategis, bukan saja kepada ketiga negeri orang bausdara tetapi kepada masyarakat Maluku pada umumnya. Oleh sebab itu atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, kami patut memberikan apresiasi kepada pemerintah Kabupaten Maluku Tengah dan masyarakat ketiga negeri serta panitia pelaksana bahkan semua pihak yang telah mendukung jalannya acara yang monumental ini, “ungkapnya.

Kehadiran dua saudara perempuan, Bakarbessy dan Manuhutu, dari pulau dan wilayah yang berbeda, menjadi bukti nyata bahwa ikatan persaudaraan dapat melampaui batas geografis.

“Melalui pranata gandong, terbangun jembatan penghubung antar dua negeri untuk saling menolong dan saling melengkapi satu sama lain, bahkan beberapa negeri,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa nilai-nilai gandong dalam sejarah budaya Maluku telah melintasi batas agama, seperti yang terlihat pada beberapa negeri di Maluku.

“Untuk itu, Pj Gubernr menyerukan kepada seluruh negeri-negeri adat di Maluku untuk menghangatkan kembali semangat persaudaraan antara negeri-negeri Gandong maupun negeri-negeri Pela sehingga diharapkan kesadaran masyarakat sesama suadara segandong disegarkan kembali.
Ia juga mengingatkan kiranya anak-anak dan generasi muda dapat mengambil hikmah dan pelajaran dalam even bersejarah Panas Gandong ini, agar tetap menghormati dan menjaga warisan leluhur berupa adat istiadat dan tradisi yang tidak selalu dipertentangkan dengan kemajuan dan modernitas.

“Akhirnya, kami mengucapkan selamat atas terselenggaranya Panas Gandong masyarakat adat 3 negeri ini. Teruslah merajut kebersamaan dan kerjasama yang saling menghidupkan, teruslah menjaga perdamaian dan toleransi serta kedaulatan antar sesama, sambil mengingat kata-kata bijak para leluhur, “Ale rasa beta rasa , potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng dibagi dua, katong samua satu gandong. Semua kearifan lokal masyarakat Maluku ini patut dijaga dan dilestarikan “pungkasnya.

Panas Gandong tiga negeri ini turut dihadiri Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Kab. Maluku Tengah, Julius Boro, Jajaran Forkopimda Kabupaten Maluku Tengah, Pejabat TNI/Polri, sejumlah Anggota DPRD Provinsi Maluku, dan Maluku Tengah, Upulatu Tamilouw, Upulatu Sirisori dan Upulatu Hutumuri beserta Bakarbessy dan Manuhutu dari Wai dan Haria, Latupati se-kecamatan Amahai maupun Kabupaten Maluku Tengah, para Saniri, tokoh agama, tokoh adat di 3 negeri dan negeri negeri yang ada di Kecamatan Amahai.
(BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku