Connect with us

News

BUKA SEMINAR NASIONAL APPSI 2024, PJ GUBERNUR SAMPAIKAN POTENSI DAN TANTANGAN PEMBANGUNAN WILAYAH KEPULAUAN

Published

on

AMBON- Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie secara resmi membuka Seminar Nasional yang diselenggarakan oleh Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI), yang berlangsung di The Natsepa Resort Ambon, Kamis (26/9/2024). Adapun Tema yang diusung dalam seminar ini adalah “Meninjau Kembali Konstruksi Otonomi Daerah dalam Relasi Pusat dan Daerah”.

Dalam sambutannya, Penjabat Gubernur atas nama pemerintah daerah dan masyarakat Maluku, menyampaikan selamat datang kepada peserta APPSI di Kota Ambon, yakni Sekretaris Daerah, Asisten Sekda yang membidangi pemerintahan dan Kepala Biro yang membidangi Pemerintahan / Otonomi Daerah provinsi se-Indonesia.

Sadali menyampaikan gambaran singkat mengenai potensi dan tantangan pembangunan di Provinsi Maluku. Sebagai provinsi berkarateristik kepulauan, Maluku memiliki ribuan pulau (1.422 buah) dan di dominasi laut 92,4% atau 658.294 KM2, Maluku memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah seperti perikanan, pariwisata, pertanian, perkebunan, dan pertambangan, untuk dikembangkan. Namun, karakteristik wilayah kepulauan juga menghadirkan tantangan tersendiri dalam pengelolaan sumber daya dan pembangunan infrastruktur.

“Maluku memiliki potensi yang sangat besar, namun tantangan pembangunannya juga sangat kompleks, sehingga membutuhkan perhatian pemerintah pusat dalam melakukan langkah-langkah strategis dalam mengelola potensi sumberdaya agar memberikan hasil maksimal bagi pembangunan di daerah maupun secara nasional, “ungkapnya.

Ia menyebutkan, produksi perikanan dari Provinsi Maluku mencapai 764.776,35 ton sedangkan nilai ekspor perikanan mencapai 56.844.750,82 U$. Komoditas perkebunan yakni kelapa, pala dan cengkeh merupakan komoditi unggulan Provinsi Maluku. Produksi kelapa mencapai 108.812 ton, produksi pala mencapai 6.068 ton dan cengkeh mencapai 21.435 ton pada tahun 2023, sedangkan destinasi wisata unggulan tersebar di 11 kabupaten/kota telah mencapai 154 desa wisata yang tercatat di plat form Jadesta (jejaring desa wisata).

Untuk itu, ia memberikan apresiasi atas penyelenggaraan seminar nasional ini, karena merupakan momen penting untuk lebih mempererat jalinan kerja sama dan kemitraan yang saling menguntungkan antara pemerintah provinsi se-Indonesia.

“Bagi kami, tema yang diangkat sangat relevan dalam konteks ke-Indonesiaan kita saat ini, yaitu “Meninjau Kembali Konstruksi Otonomi Daerah Dalam Relasi Pusat dan Daerah”. Pembahasan dan diskusi dalam seminar nasional nanti, hendaknya dapat memberikan pemahaman yang lebih utuh dan komprehensif bagi kita bersama dalam memahami otonomi daerah di Indonesia kekinian dan tantangan masa depannya, “ujarnya.

Penjabat GUbernur Sadali juga menyampaikan terimakasih dan penghargaan kepada para Dewan Pakar APPSI (Prof. Ryaas Rasyid, Prof. Muchlis Hamdi dan Dr. Aviliani) serta para narasumber Prof. Irfan Ridwan Maksun dan Prof. Purwo Santoso yang bersedia meluangkan waktu dan kesempatan untuk menghadiri dan menjadi narasumber serta memfasilitasi kegiatan ini.

“Saya percaya, dengan kehadiran orang-orang hebat di bumi raja-raja Maluku, dapat menginspirasi kita semua sehingga dapat memberikan kontribusi gagasan, ide dan pemikiran cemerlang bagi implementasi otonomi daerah yang lebih produktif dan berdaya saing dalam menghadapi tantangan global yang semakin kompleks, dengan tetap menjaga relasi pusat dan daerah yang harmonis, “imbuhnya.

Diakhir sambutannya, Penjabat Gubernur juga mengajak seluruh peserta agar dapat memanfaatkan forum ini dengan sebaik-baiknya, agar dapat dimanfaatkan untuk membangun pemahaman dan pengalaman, sehingga ketika kembali ke daerah, dapat membawa “kado berdampak” bagi pengembangan daerah masing-masing sekarang dan dimasa mendatang. (BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku