Connect with us

News

Gubernur Resmikan Gereja Lyawan Soru: Buah Kesabaran Jemaat Watidal

Published

on

TANIMBAR – Setelah penantian panjang selama 18 tahun 7 bulan, Gereja Lyawan Soru Jemaat GPM Watidal di Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) akhirnya diresmikan oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, pada Minggu (27/7). Peresmian ini menjadi momen bersejarah, menandai berakhirnya perjuangan panjang jemaat yang dimulai dengan peletakan batu pertama pada 28 Desember 2006.

Dalam sambutannya, Gubernur Lewerissa menyatakan bahwa gedung gereja ini adalah “buah kesabaran dan kesetiaan, atas perjuangan iman yang panjang” dari Jemaat GPM Watidal. Ia mengapresiasi kegigihan jemaat dalam mewujudkan rumah ibadah mereka, mengingat masa pembangunan yang tidak singkat.

Gubernur juga menekankan bahwa pembangunan gereja ini lebih dari sekadar pekerjaan fisik; ia adalah cerminan nyata dari falsafah hidup masyarakat Tanimbar, “Duan Lolat.” Falsafah ini menggambarkan harmonisasi hubungan antara Tuhan dengan manusia, manusia dengan sesama, dan manusia dengan alam lingkungan dalam keseimbangan hidup bersama. “Setiap tetes keringat, setiap rupiah yang disumbangkan, dan doa-doa yang dipanjatkan adalah fondasi spiritual yang menjadikan gedung ini berdiri kokoh,” jelasnya, menyoroti pembangunan yang dilakukan dengan cinta dan pengorbanan, bahkan di tengah tantangan ekonomi biaya tinggi di daerah kepulauan.

Nama “Lyawan Soru” sendiri, yang berarti “Terang Bagi Semua Orang” dalam bahasa lokal, memiliki makna teologis dan budaya yang mendalam. Mengutip Injil Matius 5 ayat 16, Gubernur Lewerissa menegaskan bahwa gereja ini harus menjadi terang yang memancar keluar, menerangi mereka yang kehilangan arah, keluarga yang retak, orang tua yang kesepian, serta mereka yang miskin dan tersisihkan. “Saya percaya, gereja ini akan menjadi pusat pencerahan, penghiburan, dan pembebasan bagi banyak orang, baik secara rohani maupun sosial,” imbuhnya.

Lewerissa juga menyerukan pentingnya kolaborasi erat antara gereja dan pemerintah dalam membangun Maluku. Ia menyampaikan visi pemerintah provinsi, “Transformasi Menuju Maluku yang Maju, Adil dan Sejahtera, Menyongsong Indonesia Emas 2045,” yang mencakup komitmen untuk membangun manusia yang berkarakter, memberantas kemiskinan, membangun infrastruktur, dan mendorong partisipasi semua lembaga sosial, termasuk gereja.

Di akhir sambutannya, Gubernur berpesan kepada Jemaat Watidal untuk menjadikan Gedung Gereja Lyawan Soru sebagai rumah terang yang tidak “menara gading,” melainkan payung kasih bagi seluruh masyarakat, bahkan menyebar ke seluruh Tanah Tanimbar.

Pemerintah Provinsi Maluku menyampaikan terima kasih dan penghargaan tinggi kepada MPH Sinode, Pemda Kabupaten Kepulauan Tanimbar, DPRD Kabupaten Kepulauan Tanimbar, MPK Tanimbar Utara, para pendeta, panitia pembangunan, donatur, serta seluruh pihak yang terlibat dalam proses panjang pembangunan gedung gereja ini.

SUMBER: BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku