Connect with us

Kesehatan

Wujudkan Generasi Muda Sehat, Widya Pratiwi Kampanyekan Resiko Stunting Kepada Masyarakat di Kecamatan Banda

Published

on

BANDA- Duta Perangi Stunting (Parenting) Provinsi Maluku, Widya Pratiwi Murad, mengkampanyekan resiko stunting bagi tumbuh kembang anak kepada masyarakat di Istana Mini Banda Naira, Senin, (13/11/2023),

Hal ini disampaikan Widya saat menghadiri acara Tatap muka Gubernur Maluku, Duta Parenting Widya Pratiwi Murad bersama kepala pemerintah negeri administratif, perangkat negeri, tokoh masyarakat / agama / adat, di Kecamatan Banda Naira, Kabupaten Maluku Tengah.

Saat mengkampanyekan stunting, Widya didampingi Sekretaris Daerah, Sadali Ie, Ketua Dharma Wanita Provinsi Maluku, Nita Sadali, Ketua TP- PKK Malteng dan dipandu Pj. Bupati Kabupaten Maluku Tengah, Rakib Sahubawa.

Dalam kesempatan itu, Ketua TP-PKK Provinsi Maluku itu, turut memberikan pencerahan kepada masyarakat tentang resiko dan penyebab stunting yang menghambat pertumbuhan anak-anak generasi penerus bangsa.
Langkah ini harus dilakukan sejak usia dini agar terhindar dari stunting dikemudian hari. Ia menyebut, stunting merupakan gagal tumbuh pada bayi atau balita, akibat kekurangan gizi kronis secara terus-menerus di seribu hari pertama kehidupan, yakni dari ibu hamil hingga anak usia dua tahun.

“Stunting ini harus diperangi karena sangat mengancam, dan dapat menganggu kecerdasan anak-anak kita, jika di Maluku dan khususnya di Banda banyak anak-anak yang stunting, bagaimana kita bisa mempersiapkan anak-anak generasi kedepan yang cerdas, pintar, dan mampu bersaing,” kata Widya.

Peringatan dari Widya penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang seriusnya masalah stunting. Langkah-langkah preventif dan intervensi diperlukan untuk mengatasi dampak buruknya pada pertumbuhan anak.

“Stunting ini merupakan program prioritas presiden. Diharapkan di tahun 2024, prevalensi stunting nasional sebesar 14 persen dan Maluku saat ini mencapai 26,1 persen. Saya mengapresiasi Pemerintahan Kabupaten Malteng yang telah menurunkan prevalensi stunting menjadi sekitar 27 persen berkat inovasi dan program Gerakan Bersama Ina Latu Maluku (GEMA),” ungkapnya.

Widya menerangkan, untuk mencegah stunting, persiapan sejak dini pada remaja putri sangat penting. Memastikan remaja putri mendapatkan tablet tambah darah dapat membantu mengatasi masalah defisiensi zat besi yang dapat berkontribusi pada stunting. Ini dapat dilakukan melalui program kesehatan dan edukasi yang mendukung kesejahteraan remaja putri secara menyeluruh.

“Hal ini harus dijaga agar tidak mengakibatkan kekurangan gizi dan menjadi stunting pada anak, karena jika tergolong stunting berat agak sulit untuk diperbaiki gizinya. Dan ini adalah tanggung jawab kita bersama. Bagaimana kita bisa mempersiapkan SDM di Maluku yang memiliki IQ tinggi, sehat jasmani dan rohani, sehingga anak-anak Maluku menjadi putra putri kebanggan bangsa,” terangnya.

Diakhir penjelasannya, Widya menyatakan faktor kemiskinan dan kekurangan akses terhadap air bersih merupakan penyebab utama stunting. Kondisi ekonomi yang sulit dapat membatasi akses keluarga terhadap nutrisi yang cukup, sementara kekurangan air bersih dapat memengaruhi sanitasi dan kesehatan anak. Upaya untuk mengatasi stunting perlu mencakup peningkatan kondisi ekonomi, akses terhadap sumber nutrisi serta pemenuhan kebutuhan dasar seperti air bersih.

“Mudah-mudahan yang saya sampaikan bisa dipahami dan menjadi pegangan untuk mempersiapkan generasi muda yang sehat jasmani, rohani dan cerdas sehingga membawa nama baik Maluku, Maluku Tengah, khususnya di Kecamatan Banda ini,” harap Widya. (BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku