Connect with us

News

INFLASI MALUKU SEPTEMBER 2024 1,79% YOY

Published

on

AMBON- Indeks Harga Konsumen (IHK) atau tingkat inflasi di Maluku pada bulan September 2024 tercatat sebesar 1,79% (year-on-year/yoy). Angka ini menunjukkan adanya penurunan dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 2,58% (YoY).
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Maluku Maritje Pattiwaelapia mengungkapkan hal itu saat menyampaikan Rilis Berita Resmi Statistik, di Kantor BPS Provinsi Maluku, Selasa (1/10/2024).

Hadir dalam kesempatan itu, Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie, Pimpinan OPD terkait, jajaran Pejabat Administrator dan Pengawas lingkup BPS Provinsi Maluku, Perwakilan Bank Indonesia, Pimpinan BUMN BUMD dan wartawan.

Penjabat Gubernur Sadali menegaskan, inflasi menjadi perhatian serius Pemerintah Pusat, yang dipantau secara rutin setiap hari Senin oleh Kementerian Dalam Negeri, sehingga seluruh daerah memberikan perhatian serius terhadap pengendalian inflasi.

“Meskipun beberapa waktu lalu sempat mengalami fluktuasi akibat curah hujan yang tinggi dan cuaca ekstrem, namun berkat koordinasi yang baik dalam pelaksanaan Strategi 4K (Ketersediaan Bahan Pokok, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga dan Komunikasi Efektif dengan Berbagai Pihak), pada Juli dan Agustus 2024 inflasi kita berada pada target posisi 2,5 plus minus 1. Jadi masih ada dalam posisi baik-baik saja,” ungkap Sadali.

Pj Gubernur Sadali pun berharap laju inflasi di Provinsi Maluku dapat terus terkendali, terutama menjelang pelaksanaan Pilkada Serentak dan perayaan Hari-Hari Besat Keagamaan Nasional yakni perayaan Natal serta Tahun Baru. Menurutnya, kedua event besar ini berpotensi meningkatkan permintaan sehingga perlu diantisipasi agar tidak memicu kenaikan harga.

“Kita berharap kondisi ini bisa bertahan, apalagi 1-2 bulan ke depan kita akan memasuki, pertama itu pelaksanaan pilkada serentak. Ini juga kalau kita tidak bisa wanti-wanti akan memicu inflasi,” ujar Sadali.

Ia menambahkan, jika inflasi terkendali, daya beli masyarakat juga baik. Karena itu menjelang Natal dan Tahun Baru, masyarakat diharapkan tidak berlanja berlebihan sehingga dapat memicu kenaikan harga.

“Ketika permintaan tinggi, stok berkurang dan harga naik. Karena itu, dibutuhkan peran elemen masyarakat untuk membantu pengendalian inflasi,” imbau Sadali.

Ia pun menekankan pentingnya kerjasama semua pihak untuk bersama pemerintah mengendalikan inflasi.

Sebagaimana diketahui, berdasarkan Rilis BPS Maluku itu, ada tiga wilayah IHK yang juga mengalami penurunan inflasi, yakni Kota Ambon 2,66% YoY, Kota Tual 0,59% YoY, dan Kabupaten Maluku Tengah 0,63% YoY. (BIRO ADMINISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku