Connect with us

News

Gubernur Maluku Buka Festival Hadrat Tapur dan Sai Pahari Di Negeri Tengah-Tengah

Published

on

Tengah-Tengah – Festival Hadrat Tapur dan Sai Pahari di Negeri Tengah-Tengah, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, resmi dibuka oleh Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, pada Kamis (3/4/2025). Pembukaan festival yang kental dengan nuansa budaya ini ditandai dengan pemukulan tifa dan pengibaran bendera lomba.

Acara pembukaan berlangsung meriah dengan sambutan hangat melalui Tarian Pata Lutu dan Tarian Sawat saat kedatangan Gubernur beserta rombongan.Turut hadir dalam acara tersebut, Ibu Gubernur Maluku, Maya Baby Lewerissa, Asisten I Sekda Maluku Tengah, anggota DPRD Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, Kepala Kecamatan Salahutu, pimpinan OPD Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah, Ustad Arsal Tuasikal, serta para Upu Latu dari berbagai negeri di Kecamatan Salahutu.

Dalam sambutannya, Gubernur Lewerissa menyampaikan apresiasi dan penghargaan kepada Pemerintah Negeri Tengah-Tengah dan panitia pelaksana atas terselenggaranya festival ini. Ia menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai bagian dari kekayaan pariwisata Maluku.

“Maluku memiliki potensi wisata alam yang luar biasa, terutama keindahan baharinya. Laut biru yang menyimpan kekayaan biota laut, teluk yang indah, dan pantai berpasir putih adalah mozaik yang dianugerahkan kepada kita,” ujar Gubernur Lewerissa.

Oleh karena itu, Gubernur berharap lomba panggayoh manggurebe atau Sai Pahari yang melibatkan warga antar dusun dapat dipertahankan, dikembangkan, dan dikemas menjadi tradisi budaya yang berkualitas. Hal ini diharapkan dapat menarik minat wisatawan dan mendukung program pembangunan sektor pariwisata daerah.

“Saya berharap seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten/Kota dan pemangku kepentingan terkait dapat bekerja secara profesional, mengoptimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber daya alam untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi kreatif demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Gubernur Lewerissa.

Gubernur juga mengingatkan pentingnya menjaga lomba panggayoh manggurebe sebagai warisan budaya Indonesia dan sarana untuk mempererat tali silaturahmi hubungan orang basudara di Maluku, khususnya di Negeri Tengah-Tengah. Sebelum melepas peserta Lomba Sai Parahu, ia berpesan agar seluruh peserta menjunjung tinggi nilai sportivitas.

Lomba Sai Pahari diharapkan tidak hanya menjadi ajang perlombaan, tetapi juga momentum untuk melestarikan budaya lokal, mempererat persaudaraan, dan mempromosikan potensi pariwisata Maluku. (BIRO ADMIISTRASI PIMPINAN SETDA MALUKU)

Trending

Copyright © 2021 Humas Maluku